Alhamdulillah pekan demi pekan program kuliah PPG Prajabatan gelombang 1 terlewati. Sekian topik materi mata kuliah terselesaikan dengan setiap cerita suka duka include di dalamnya. Tak henti hentinya para pejuang gelar "S.Pd., Gr" berusaha menyelesiakan misi reboisasi pada sebuah hutan gundul nan tandus berjuluk LMS. Tak terasa terhitung saat saya menulis catatan ini, kuliah sudah berjalan selama 13 pekan.
Syahdan, saya terketuk untuk sedikit berefleksi dari sekian pekan yang sudah saya lewati dalam menjalani program PPG Prajabatan Gelombang 1 ini. Berangkat dari niat awal yang sudah saya susun rapih, ternyata berbekal semangat yang menggebu belum cukup bagi saya untuk bisa beradaptasi di pekan awal dengan optimal. Langkah MERDEKA yang selalu terpajang rapih di setiap topik kuliah cukup jadi momok yang selalu menghantui pikiran mahasiswa amatiran macam saya. Dua pekan awal, prinsip idealis saya mendominasi pengerjaan tugas-tugas di platform Learning Management System atau yang biasa disingkat LMS dan terkadang teman-teman mahasiswa biasa memelesetkannya menjadi "LeMeS".
Saya begitu saklek dan perfeksionis dalam menyelesaikan tugas yang terhampar bagai pasir di padang sahara, banyak dan seakan tak berbatas. Akibatnya, saya sedikit lebih lambat dari teman-teman saya dalam proses pengumpulannya. Sampai pada akhirnya saya mencoba sedikit lebih luwes dengan mengerjakan tak terlalu serisus yang penting kelar. hal tersebut membawa dampak yang cukup signifikan, pada pengumpulan tugas saya tidak pernah tertinggal bahkan sedikit lebih cepat dari teman-teman yang lain. Namun, apa boleh kata sanubari saya kembali menjerit minta diperhatikan. Saya dihadapkan pada dua pilihan yang selalu berseberangan, yaitu antara menyelesaikan tugas dengan mempertimbangkan kualitas atau kuantitas. Pada titik ini saya mencoba menghirup nafas dalam-dalam dan menyesap kopi pada sebuah cangkir yang penuh kenanagan. Saya berpikir dan mencapai sebuah kesimpulan bahwa proses perkuliahan harus juga dinikmati seperti halnya saya menghirup nafas dan menyesap kopi kapal api dengan sedikit kopi yang hangat tanpa melupakan tujuan akhir dari prosesnya. Artinya adalah saya harus berorientasi pada prosesnya, tanpa melupakan hasil akhirnya. Seimbang, itulah jawabnanya. Jalani perkualiahan dengan tidak terlalu sepaneng dan juga tidak terlalu bersantai. Hal itu juga berlaku pada pengerjaan tugas di LMS. Sanubari saya sedikit tenang setelah menaklukan pergulatan tersebut.
Pekan-pekan berikutnya cukup berjalan cukup normal. Saya mencoba menikmati setiap proses perkuliahan dan kegaiatan Praktek Pengalaman Lapangan. Mencoba mengeksplor banyak hal yang belum pernah saya lakukan atau ide ide acak yang terlintas di kepala. Sangat bersyukur bisa berdiskusi dan belajar dengan teman sejawat yang memiliki segudang pengalaman dalam mengajar. Saya catat beberapa hal baru yang unik yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya. Lalu menulis beberapa pertanyaan yang menjadi feses di benak dan menanyakan kepada dosen pengampu mata kuliah untuk menggali sudut pandang beliau. Semakin saya menggali, semakin saya merasa kecil diantara segara manusia dengan segudang ilmu yang dimilikinya. Semoga keberkahan dari proses belajar ini juga menciprat kepada saya.
Sekiranya begitu tiga belas pekan yang sudah saya lewati, sedikit banyak cerita luput saya tuliskan karena keterbatasan ingatan manusia semacam saya. Tulisan ini sekedar sebagai penanda bahwa saya pernah melewati proses demi proses yang cukup melelahkan. Semoga kelak ilmu saya bisa bermanfaat, Aamiin
Sekian, terima kasih.
Ditulis oleh Fadli Syahrizal - Banyumas, 03 Januari 2023
Komentar
Posting Komentar